Indonesia, Kesehatan - Kentut merupakan hal yang normal dialami setiap orang. Kentut 10 kali dalam sehari merupakan gambaran tubuh sehat.
“Sistem pencernaan adalah cara tubuh untuk menyerap nutrisi, yang penting dalam bertahan hidup. Sistem itu juga merupakan salah satu perisai tubuh dari penyakit dan rumah bagi triliunan bakteri baik,” kata ahli gastroenterologi Columbia University Medical Center, Amerika Serikat, Shilpa Ravella.
Namun, ada kalanya kentut yang bau lebih dari biasanya. Kenapa ya? Menurut pakar berikut beberapa penyebab kentut menyengat seperti dikutip Prevention, Sabtu (26/10/2019).
Menurut Ravella, kentut yang menyengat karena banyak mengonsumsi makanan yang mengandung sulfur, seperti daging dan telur. Sistem pencernaan mengurai sulfur menjadi senyawa yang bau disebut sulfida.
Makanan lain penyebab angin yang keluar berbau seperti sulfida adalah bawang putih, anggur yang mengandung sulfit, dan buah-buahan kering yang diawetkan dengan sulfur dioksida, kata Ferraz.
FODMAP adalah karbohidrat jenis tertentu yang ditemukan dalam berbagai macam makanan. Makanan jenis ini cenderung sulit dicerna dan menarik banyak air ke saluran pencernaan. Makanan tersebut juga cenderung lama berada di saluran pencernaan sehingga membuat kembung, banyak gas, dan perut tak nyaman.
Menurut Ravella, karena usus kecil tidak bisa menyerap FODMAP dengan baik maka makanan ini menimbulkan bau gas yang menyengat.Makanan yang mengandung FODMAP adalah buah-buahan tertentu seperti semangka serta mangga, sayuran seperti brokoli, biji-bijian tinggi serat, bawang, susu, dan lain-lain.
Serat merupakan kandungan dalam sayuran yang walaupun sangat penting tapi tidak bisa dicerna oleh tubuh. Dilansir dari Mayo Clinic, serat bisa membantu menyehatkan sistem pencernaan, membuat Anda kenyang lebih lama, membantu menstabilkan gula darah, menurunkan kolesterol, mempertahankan berat badan dan membantu memperpanjang usia.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi serat bisa menyebabkan masalah pencernaan dan menyebabkan perut kembung sepreti disampaikan Valles Ferraz. Oleh karena itu disarankan untuk mengonsumsi serat sesuai rekomendasi. Pada wanita di bawah 50 tahun disarankan 25 gram serat per hari sementara pria 38 gram per hari. Jangan lupa, pastikan kebutuhan cairan juga tercukupi.
Beberapa obat dan suplemen diet, bahkan yang digunakan untuk mengatasi masalah perut, bisa memengaruhi bau kentut, kata Ferraz.
Obat antiinflamasi nonsteroid, antasida, obat diare, obat kemoterapi, multivitamin, dan suplemen serat bisa mengubah frekuensi buang angin dan baunya. Menurut ahli diet, hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
Kandungan yang banyak ditemukan dalam produk susu, masih sulit dicerna oleh banyak orang. “Salah satu penyebab gas berlebihan yang paling umum adalah intoleransi laktosa,” kata Ferraz.
Menurut National Institutes of Health (NIH), Amerika Serikat, sekitar 65 persen orang mengalami kesulitan dalam mencerna laktosa.
Sumber : Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.