Masterceme, Kesehatan - Peristiwa yang sangat menegangkan dari orangtua yang bercerai sangat rumit bagi orang dewasa, dan berdampak pada anak-anak. Bahkan, perceraian yang damai dan baik-baik dapat membuat kebingungan dan kesedihan.
Menyesuaikan dengan kondisi kehidupan yang baru, hidup di dua rumah yang berbeda, kebingungan mengenai mengapa perceraian itu terjadi, dan selalu bertanya-tanya apakah itu adalah kesalahan "saya" adalah beberapa tantangan umum yang dialami anak-anak dari keluarga yang bercerai.
Setelah perceraian, kebutuhan psikologis anak meningkat secara signifikan ketika mereka hidup di tengah naik turunnya emosional (dan mungkin ekonomi) yang dipenuhi dengan rasa bersalah, ketakutan, dan kebingungan.
Seperti yang dilansir dalam laman Psychology Today, bantu anak mengatasi kesedihan dan kebingungan setelah perceraian.
1. Pastikan anak-anak tahu bahwa mereka adalah prioritas nomor satu Anda dan bahwa kedua orangtua sangat mencintai mereka.
2. Setiap perceraian menghasilkan perubahan dalam rutinitas, dan anak Anda mungkin merasa tidak aman atau merasa seolah-olah itu bukan miliknya. Sangat penting untuk mencoba menyusun rutinitas, batasan, dan struktur harian yang solid. Anak-anak perlu tahu bahwa dunia mereka aman, konsistensi dapat membantu.
3. Pertahankan jadwal makan yang sama, kegiatan setelah sekolah, atau tanggal main sebanyak mungkin. Menjaga rutinitas harian dan mingguan dapat membantu menjaga anak-anak Anda tetap fokus dan bebas dari masalah. Selain itu, penting untuk menetapkan batasan dan mempraktikkan sistem disiplin bila perlu.
4. Tidak perlu mengetahui detail intim perceraian.
Anak Anda juga tidak perlu mendengarkan pertengkaran setelah perceraian. Sebagai dua orang tua dewasa, adalah tanggung jawab orangtua untuk melindungi anak dari segala kekacauan emosional atau verbal.
Tidak penting bagi anak untuk mengetahui mengapa Anda memilih untuk bercerai, tetapi sangat penting bahwa anak Anda memahami bahwa mereka tidak melakukan apa pun yang menyebabkan perceraian, dan tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki pernikahan Anda.
Bagaimanapun, anak akan menyerap perasaan atau tindakan negatif yang disebabkan perceraian. Seringkali, anak-anak menyalahkan diri mereka sendiri dan mencoba mempersonalisasikan situasi ini. Anda dapat memberi tahu mereka bahwa perceraian adalah keputusan yang dibuat oleh dan di antara orang dewasa, dan apa pun yang terjadi antara Anda dan mantan pasangan Anda, Anda akan selalu mencintai anak Anda apa pun yang terjadi.
5. Izinkan anak menjadi anak-anak. Tugas mereka adalah berperilaku baik, belajar, dan bersenang-senang. Masa kanak-kanak akan membentuk masa depan. Oleh karena itu, tidak perlu menyertakan mereka dalam perincian perceraian.
6. Ingatlah bahwa anak-anak mempelajari bahasa tubuh dan berkomunikasi. Mereka dapat merasakan tanda-tanda kesedihan. Oleh karena itu, selalu penting untuk tetap kuat dan positif. Anda harus kuat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk anak-anak Anda.
Sumber : Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.