Masterceme, Kesehatan - Untuk mencegah tertular virus Corona, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, menjaga etika batuk, mengonsumsi makanan sehat serta meningkatkan kekebalan tubuh dengan perbanyak vitamin.
Sebuah studi juga melaporkan, virus tidak dapat dilawan dengan antibiotik. Maka dari itu penderita flu tidak pernah diresepkan antibiotik, melainkan diberi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ada beberapa vitamin yang mampu meningkatkan sistem imun tubuh, yaitu vitamin C, D, B6, dan E, dilansir dari ClevelandClinic.
Vitamin D
Selain memperkuat tulang, vitamin D rupanya mempengaruhi hormon yang meningkatkan sistem imun. Seorang ahli gizi, Maria Zamarripa, mengatakan "vitamin D membantu sistem imun dengan cara seperti menaik-turunkan kerja sel sistem imun." Menambah asupan vitamin D dapat mengurangi risiko terinfeksi virus.
Adapun makanan yang mengandung vitamin D diantara yaitu, Salmon, Tuna, minyak ikan cod, kuning telur, jamur, susu sapi, susu kedelai, jus jeruk, sereal dan oatmeal.
Vitamin C
Vitamin C memiliki konflik terkait label 'pendorong sistem imun'. Namun yang pasti, vitamin C benar-benar membantu segala aspek fungsi imun. Vitamin C dibutuhkan untuk produksi dan fungsi antibodi. Jika kebutuhan vitamin C tidak tercukupi, sistem imun bisa menjadi agak lesu dan lamban merespon untuk mencegah patogen.
Selain membantu sistem imun, vitamin C membantu sistem imun melawan infeksi. Adapun makanan yang mengandung vitamin C yaitu buah-buahan masam, seperti stroberi atau jeruk.
Vitamin B6
Vitamin B6 sangat membantu reaksi biokimia pada sistem imun. Makanan yang kaya akan vitamin B6 yaitu ayam dan ikan laut dalam (salmon dan tuna), serta sayuran hijau dan buncis.
Vitamin E
Vitamin E juga memiliki antioksidan yang kuat, yang membantu tubuh melawan infeksi. Namun, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi suplemen vitamin E tablet, karena beberapa penelitian menunjukkan adanya masalah kesehatan.
Sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung vitamin E. Adapun makanan yang kaya akan vitamin E adalah kacang-kacangan, biji-bijian dan bayam.
Tetap terhidrasi juga meningkatkan sistem imun tubuh, ujar Julia Zumpamo, RD, LD, seorang ahli gizi bersertifikat. Air membantu limfa, yang membawa sel darah putih dan sel sistem imun. Hindari minum kopi yang yang membuat Anda mudah dehidrasi. Atau perbanyak konsumsi makanan hidrasi, seperti mentimun, seledri atau semangka, sarannya.
Panduan mencegah virus corona
Selain mengonsumsi vitamin, beberapa langkah berikut juga bisa menjadi panduan:
1. Cuci tangan
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir jika tangan nampak kotor. Jika tidak tampak kotor, bersihkan tangan dengan antiseptic cair/gel/spray. Lebih baik jika menggunakan sabun dan air mengalir.
Sebaiknya mencuci tangan saat: setelah batuk atau bersin; saat merawat orang sakit; sebelum, sedang dan sesudah menyiapkan makan; sebelum makan; setelah menggunakan toilet; saat tangan nampak kotor; setelah bermain dengan hewan atau mengurusi kotoran hewan.
2. Lindungi Orang Sekitar dari Penularan Virus
Ketika batuk, tutupi mulut dan hidung dengan siku tangan atau tisu. Segera buang ke tempat sampah setelah digunakan dan cuci tangan. Hindari kontak terlalu dekat dengan orang sekitar. Jangan meludah di tempat umum. Jika muncul gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas, segera periksakan ke dokter.
3. Biasakan Makan Sehat
Saat memotong daging, gunakan pisau dan talenan yang berbeda antara daging mentah dan bahan lainnya. Masak daging hingga benar-benar matang. Cuci tangan di antara waktu mengurusi bahan mentah dan makanan matang. Jangan makan daging yang mati akibat penyakit.
4. Berhati-hati saat belanja atau kerja di pasar
Sering-seringlah mencuci tangan setelah kontak dengan hewan atau produk hewan. Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut. Hindari hewan liar, kotoran dan cairan di pasar.
Jika kerja di pasar, sebaiknya gunakan masker, apron, sarung tangan dan pelindung wajah ketika mengurusi hewan dan produk hewan. Setelah selesai bekerja, segera cuci perlengkapan tersebut setiap hari dan tinggalkan di tempat kerja (jangan dibawa ke rumah, karena khawatir tercampur dengan pakaian kotor keluarga).
5. Jaga kesehatan saat travel
Hindari bepergian saat demam dan batuk. Hindari kontak langsung dengan seseorang yang batuk dan demam. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Jangan lupa sering mencuci tangan.
Jika Anda batuk, tutup mulut dan hidung dengan siku tangan atau tisu, segera buang tisu setelah dipakai dan cuci tangan. Jika ingin menggunakan masker, pastikan masker menutupi hidung dan mulut hingga dagu - hindari menyentuh masker setelah terpasang. Segera buang masker sekali pakai yang telah terpakai dan cuci tangan setelah membuka masker.
Konsumsi makanan matang saja. Jangan meludah di tempat umum dan hindari kontak dan bepergian dengan hewan (terutama jika hewan sakit)
6. Tingkatkan kekebalan tubuh
Sistem imun pada dasarnya dapat melawan bakteri, bahan kimia berbahaya, dan virus. Anda dapat meningkatkan kekebalan tubuh dengan:
- Cukupi kebutuhan nutrisi: konsumsi makanan kaya antioksidan, buah dan sayuran, hanya konsumsi daging matang, dan perbanyak minum air putih. Diketahui bahwa bawang putih dan jahe dapat membantu melawan virus dan bakteri serta anti radang;
- Olahraga yang cukup: Studi tahun 2019 menunjukkan olahraga yang cukup menggerakkan sistem imun, membantu tubuh melawan patogen dan pertumbuhan sel kanker. Olahraga berlebihan tidak baik, karena justru melemahkan fungsi imun sehingga rentan terhadap infeksi.
- Kurangi stres: Penelitian menunjukkan bahwa paparan stres sesaat mampu memutarkan sistem imun, sedangkan terlalu lama stres akan menurunkan fungsi imun sehingga rentan terserang penyakit.
- Tidur dan menjaga kebersihan: tidur yang cukup membantu mengatur sistem imun dan cuci tangan dengan baik dapat mencegah Anda terpapar virus dan bakteri.- Suplemen dan vitamin: antioksidan yang terdapat pada vitamin C terbukti membantu melindungi tubuh dari flu (namun belum bisa dipastikan bahwa vitamin C juga ampuh mencegah tertular nCoV).
Bisakah hewan peliharaan menularkan nCoV?
Memang belum ada bukti bahwa hewan dapat terjangkit nCov, namun tak ada salahnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan hewan. Hal tersebut melindungi Anda dari bakteri seperti E.coli dan Salmonella yang dapat menular antara hewan dan manusia.
Apakah nCoV menular tanpa memandang usia?
Sejau ini, lansia yang menderita kondisi medis sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung) sangat rentan terhadap nCoV hingga berisiko kematian. WHO menyarankan masing-masing orang dapat melindungi dirinya sendiri dari virus dengan minimal melakukan hal di atas.
Apakah antibiotik efektif mencegah dan mengobati nCoV?
Wuhan Coronavirus adalah virus, jadi antibiotik tidak boleh digunakan untuk mencegah ataupun mengobati. Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit karena nCoV, Anda mungkin akan menerima antibiotik karena kemungkinan infeksi bakteri.
Adakah obat untuk mencegah atau mengobati nCoV?
Hinga saat ini, belum ada obat yang dapat mencegah ataupun mengobati nCoV. Karena pembuatan vaksin memerlukan waktu bertahun-tahun lamanya dengan dilakukan berbagai tes. Jadi untuk saat ini, tim paramedis hanya merawat dan mengobati gejalanya. Saat ini juga sedang dilakukan berbagai tes dan penelitian dalam mengatasi nCoV dibantu oleh WHO dan bantuan lainnya.
Sumber : Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.